Tari mungdhe
adalah salah satu jenis tari yang ada di Nganjuk. Tepatnya tarian ini lahir di
dusun Alas Malang desa Babadan Kec. Patianrowo Kab. Nganjuk. Awal dari
terciptanya tarian ini adalah para pengikut Pangeran Diponegoro di daerah
Yogyakarta melarikan diri ke Jawa Timur karena ada serangan dari Belanda. Maka
untuk mengelabuhi para penjajah Belanda dan mengobarkan semangat, maka
dibuatlah suatu kesenian yang ditampilkan seperti pengamen keliling untuk
menggalang kembali pasukan yang tercerai – berai serta untuk mengintai kegiatan
pasukan Belanda. Setahun kemudian kelompok kesenian yang ke -2 menciptakan
tarian mungdhe.
![]() |
Tari Mungdhe |
* Tema
tarian mungdhe adalah kepahlawanan yang menggambarkan prajurit yang sedang
berlatih perang.
* Tokoh-
tokoh :
– 2 orang
sebagai penari prajurit
– 2 orang
sebagai pembawa bendera
– 2 orang
sebagai botoh
– 6 orang
sebagai penabuh.
* alat musik
yang digunakan :
– kemung
– bendhe
– kecer
– drodag
– ketipung
– jur.
2. Tari Tayub
Nganjuk –
Kabupaten Nganjuk memiliki banyak kesenian tradisional. Secara turun-temurun,
produk-produk warisan leluhur itu telah melekat dan menjadi identitas
masyarakatnya yang bercorak Jawa-agraris.
Salah satu
contoh kesenian tradisional Nganjuk adalah tari tayub. Seni ini begitu dikenal
di seluruh pelosok desa. Sampai-sampai, setiap tahun digelar ritual rutin
wisuda waranggono (calon penari tayub wanita) yang biasa disebut Gembyangan
Waranggana. Prosesi upacaranya selalu digelar di Dusun Ngrajek, Desa Sambirejo,
Kecamatan Tanjunganom.
Tayub
sendiri adalah bentuk tarian yang dilakukan oleh para penari secara
bersama-sama, dengan iringan gending yang juga melibatkan penonton di dalamnya.
Pada mulanya, tarian ini dimaksudkan untuk menyambut kedatangan tamu penting
atau pemimpin yang dihormati oleh masyarakat setempat. Penari menyerahkan sebuah sampur atau selendang
di leher tamu, untuk kemudian ikut menari dalam iringan gending.
Pemerintah
setempat melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar)-nya juga berupaya
secara terus-menerus menghidupkan warisan budaya leluhur tersebut. Yakni,
dengan menggelar festival tayub tahunan. Yang terbaru, festivalnya digelar di
Kecamatan Ngluyu pada pertengahan 2016 lalu. Meskipun pesertanya belum mewakili
seluruh desa dan kecamatan, namun setidaknya bisa mewadahi para penggiat dan
penikmat seni tayub di Kota Angin. “Memang masih terbatas, ke depan kita upayakan
untuk bisa digelar lebih luas lagi,” ujar Gondo Hariyono, Sekretaris Disbudpar
Nganjuk yang menghadiri festivalnya saat itu.
Gondo
menyadari, tantangan terberat seni tradisional saat ini adalah gempuran budaya
asing dan seni modern. Terlebih, untuk mewariskannya kepada generasi muda yang
sudah banyak terpapar informasi budaya dan teknologi dari luar.
Karena itu,
saat ini pihaknya berencana menggelar festival serupa dengan level peserta dan
gaung yang lebih besar. “Yang bisa diikuti seluruh kecamatan di Kabupaten
Nganjuk,” ujar Gondo. Selain itu, jika memungkinkan, Disbudpar Nganjuk juga
akan menggelar festival tayub untuk para pelajar. “Sehingga seni tayub
benar-benar bisa memasyakarat lagi, dan tidak kalah tergerus budaya asing,”
pungkasnya.(ab)
(Panji Lanang Satriadin)
3. Tari Salipuk
Tari Salipuk
adalah tarian asli dari kota Nganjuk, tarian ini ditarikan oleh sepasang muda
mudi yang berarti tarian pergaulan Tari Salipuk adalah pengembangan dari Tari
Tayub yang sebelumnya sudah ada di Nganjuk, Tari ini sudah ada sejak jaman
penjajahan Belanda yang berawal dari pengamen yang bernama Salipuk, pekerjaan
setiap hari adalah berkeliling kampung untuk menghibur orang sambil membawa
kendang. Orang-orang sangat menyukai hiburan yang diberikan oleh Salipuk,
sehingga dia sering dipanggil ke kampung-kampung untuk menghibur orang.
![]() |
Tari Salipuk |
Lalu
dia akhirnya mengembangkannya menjadi tari yang berpasangan. Sampai saat ini
tari Salipuk masih banyak ditarikan pada acara-acara tertentu seperti acara
resmi, acara perkawinan atau pada saat upacara adat. Meskipun tarian ini hanya
melibatkan dua orang, tetapi atraksi tari ini membutuhkan tempat yang luas
karena gerakannya sangat dinamis dan penarinya harus berlari kesana-kemari.
Tari Salipuk menggunakan iringan musik tradisional Jawa dengan tembang khusus
yang liriknya sesuai dengan jalan cerita tarian.
4. Wayang Timplong
Timplong
adalah sebuah istilah yang terdapat di daerah Nganjuk. Masyarakat setempat menggunakannya
untuk menyebut suatu jenis wayang kayu yang menggunakan cerita Panji sebagai
sumber lakonnya. Tradisi pementasan wayang kayu tersebut telah berlangsung
secara turun-temurun dan secara damai berdampingan dengan tradisi wayang kulit.
Hingga kini belum
diketahui secara pasti kapan kesenian ini diciptakan. Berdasarkan kenyataan
bahwa Nganjuk memiliki sejarah yang cukup tua, upaya untuk mengetahui asal-usul
Wayang Timplong akan terkait erat dengan perjalanan sejarah kota Nganjuk. Hal
itu dibutuhkan untuk menghadirkan peluang-peluang interpretasi demi
tercapaianya pemahaman tentang jenis wayang ini.
Ihwal
penamaan Timplong belum diketahui hingga saat ini. Namun demikian penduduk
setempat menyatakan bahwa mereka menduga istilah tersebut dipilih untuk menamai
wayang kayu yang dimaksud, karena mengacu pada bunyi gambang bambu yang
merupakan unsur melodis paling dominan dalam Iringan Timplong. Keterangan ini
cukup masuk akal karena dalang-dalang Timplong umumnya juga berpendapat
demikian. Jika suara gambang bambu yang diunakan dalam iringan Wayang Timplong
diperhatikan, maka yang terdengar adalah bunyi ‘plong…plong…plong”
Ihwal
penciptaan Wayang Timplong dimulai oleh Eyang Sariguna yang diyakini merupakan
dalang Wayang Timplong pertama. Ia merupakan sorang prajurit Mataram yang
pindah dari daerah Grobogan.
Menurut
perkiraan, kedatangan Sariguna di Nganjuk terjadi pada sekitar pertengahan abad
ke 18 hingga awal abad ke 19. Penciptaan Wayang Timplong oleh Eyang Sariguna
dilakukan karena bahan yang mudah didapatkan untuk membuat wayang di daerah
Nganjuk adalah kayu.
Wayang
Timplong menggunakan iringan berlaras pelog dan cerita pokok yang digunakan
adalah Cerita Panji.
Silakan Kunjungi Artikel tajenonline.com
BalasHapusOVO S128
Jadwal Bank S128
Dan dapat Hubungi Kontak Whatsapp Kami +62-8122-222-995