Di samping mandi di air terjun Sedudo pada
tanggal 1 Suro (tanggalan Jawa), ada pula ritual lain yang dilakukan pada bulan
Suro. Ritual yang menjadi suatu budaya (kebiasaan) masyarakat desa Ngliman
kecamatan Sawahan ini harus dilakukan pada hari Jumat Legi, Jumat Wage atau
Senin Wage di Gedung Pusaka desa Ngliman.
Sebelumnya, dilakukan dulu Kirab Pusaka
yang diawali dari makan Ki Ageng Ngaliman dan berakhir di Gedung Pusaka. Dalam
Kirab tersebut terdapat Subha Manggala/Cucuk Lampah (pembuka jalan), prajurit
pembawa pusaka, putri domas, dan pasukan MungDhe (MungDhe adalah tarian khas
kabupaten Nganjuk).
Dalam Jamasan Pusaka. Ada benda pusaka
yang hanya dikeluarkan pada saat upacara adat ini. Benda pusaka yang hanya
dikeluarkan pada saat upacara adat ini. Benda pusaka tersebut adalah sebuah
kendi. Dalam keseharian, kendi tersebut disimpan di Gedung Makam Kyai Ngaliman.
Kemudian, terdapat beberapa pusaka lain, yaitu Kyai Sambat, Kyai Endel, dan
Kyai Kembar. Kyai Kembar memiliki bentuk dan panjang yang sama. Dalam ritual
Jamasan, terdapat pula bunga setaman dan minyak wangi sebagai barang wajib saat
ritual. Kemudian tak lupa tempat merendam pusaka, paying agung, dan padupan.
Ada pula Wayang Kayu dan Wayang Krucil. Ritual Jamasan diawali dengan
penyerahan pusaka dari berbagai daerah kepada sesepuh desa Ngliman dan diakhiri
selametan di Gedung Pusaka. Malam harinya, akan dilanjutkan dengan tasyakuran
dan pagelaran wayang semalam suntuk.